Tentang Pilkada DKI 2017

Di tengah hiruk pikuk Pilkada DKI ini, saya mau sharing sedikit bagaimana cara kita memilih Gubernur yang terbaik. Yah tentu saja ini menurut saya, bukan menurut fanboys dan haters 🙂

Ini dengan asumsi kita memilih bukan berdasarkan unsur SARA yah. Karena kalo memilih berdasarkan SARA, anda ga perlu lagi banyak pertimbangan karena pasti sudah punya pilihan.

Saat musim kampanye yang identik dengan mendengarkan obral janji para calon, padahal namanya janji ada resiko meleset, baik karena tidak bisa terwujud maupun janji palsu.

Jadi, cara terbaik memilih paslon adalah dengan memeriksa rekam jejak mereka. Para calon ini kan bukan tokoh yang baru muncul kemarin sore atau baru turun dari kahyangan. Iya, mereka bukan dewa, mereka manusia biasa, tokoh politik yang punya rekam jejak, yang bisa kita periksa untuk menentukan apakah layak dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Gubernur kita?

Ahok adalah Gubernur petahana, Wagub nya Jokowi, mantan anggota DPR dari Partai Golkar warisan Orde Baru, Bupati Belitung Timur dan anggota DPRD Belitung Timur.

Djarot adalah Wagub petahana, kader PDIP dan mantan Bupati Blitar.

Anies adalah mantan Mendikbud yang dicukupkan oleh Presiden Jokowi, Timses Jokowi di Pilpres 2014, Capres di Konvensi Demokrat 2014, Rektor Universitas Paramadina, Inisiator Indonesia Mengajar.

Sandi adalah pengusaha pemilik Saratoga Group, kader Partai Gerindra.

Ga usah terlalu mendengarkan apa yang mereka janji akan lakukan kalo terpilih nanti. Lebih baik periksa rekam jejak mereka, apa yang sudah mereka lakukan selama ini? Apakah rekam jejak mereka konsisten dan layak diberikan kepercayaan?

Apakah Ahok selama menjadi anggota DPRD dan Bupati di Belitung Timur melaksanakan kewajiban dengan benar? Apakah masyarakat Belitung Timur puas dengan kinerja nya?Apakah saat menjadi anggota DPR dari Partai Golkar warisan Orde Baru, dia sudah melaksanakan kewajibannya dengan benar dan membela kepentingan dan aspirasi masyarakat? Apakah selama menjadi Wagub dan Gubernur, dia sudah bekerja dengan baik  dan bisa dinikmati hasil kerjanya? Apakah menurut anda, Ahok terlibat korupsi dalam kasus Sumber Waras, Reklamasi dan e-KTP? Apakah anda termasuk yang semangat mendukung saat Ahok mengumpulkan KTP untuk maju calon independen karena tidak mau tunduk pada kepentingan parpol, lalu gigit jempol saat Ahok akhirnya maju Pilkada via jalur Parpol? :p (ohiya, apa kabar Pak Heru yah? Cawagub Ahok saat pengumpulan KTP)

Apakah masyarakat Blitar puas dengan hasil kerja Djarot selama menjadi Bupati di sana? Apakah selama menjadi Wagub, Djarot sudah bekerja dengan baik? Apakah anda ingat, dia sering ‘menyerang’ Ahok saat pengumpulan KTP untuk Cagub Independen dulu? :p

Bagaimana dengan rekam jejak Anies?
Apakah program Indonesia Mengajar benar benar menginspirasi anak muda Indonesia dan bermanfaat untuk masyarakat di daerah terpencil? Apakah keputusan Anies ikut Konvensi Demokrat adalah keputusan yang cerdas di tengah merosotnya citra Partai Demokrat saat itu? Iya, ini pertanyaan tendensius hehehe.
Apakah Anies begitu hebat dan heroik, saat masuk timses Jokowi, dengan pidato yang menyerang Prabowo dan FPI saat Pilpres 2014 dengan istilah keren seperti Tenun Kebangsaan dan Melunasi Janji Kemerdekaan? Apakah kinerja Anies sebagai Mendikbud begitu hebat sehingga dia dicukupkan oleh Jokowi karena khawatir jadi saingan di Pilpres 2019? Apakah keputusan Anies untuk akhirnya bergabung dengan Prabowo dan FPI sebagai keputusan politik terbaiknya?
Bagaimana dengan Sandi?
Apa yang anda ketahui dengan jaringan business Sandi? Apakah business Sandi dibangun dengan profesional atau tidak? Soal berita karyawan perusahaan milik Sandi yang tutup dan tidak mendapatkan haknya, apakah benar?
mungkin ada tambahan pertanyaan lainnya?
Nah, banyak pertanyaan yang perlu anda jawab atau pahami kalo memang benar ingin memilih Gubernur yang terbaik. Pilihlah dengan hati nurani anda, dengan bebas merdeka dan tanpa ancaman atau intimidasi dari siapapun dan dengan cara apapun.
Tapi kalo bingung atau ragu kepada kedua paslon ini, GOLPUT juga sebuah pilihan politik koq. #teteup
Kalau akhirnya anda memutuskan untuk tetap memilih, ada dua hal yang perlu anda siapkan:
1. Bila pilihan anda kalah, saya yakin anda pasti kecewa, tapi percaya saya,  ini bukan akhir segalanya. Sebentar lagi akan ada Pilpres 2019, yang pasti akan sama meriah dengan kegilaan sama yang akan melanda. Jadi anda hanya perlu istirahat jiwa sebentar, setelah itu sudah boleh bersiap lagi Hehehe
2. Bila pilihan anda menang, jangan berlebihan gembiranya, anda juga harus siap mental bila beliau suatu saat nanti mengambil kebijakan yang mungkin anda tentang atau tidak setujui. Inilah resiko politik yang sering orang tidak sadari saat calon pilihan nya menang.
Akhir kata, selamat memilih salah satu Paslon di Pilkada DKI 2017 ini atau memilih untuk tidak memilih mereka.
MERDEKA!
“Karena percaya pada politisi itu seperti judi lotere, anda bisa saja beruntung, tapi harus sangat siap untuk kecewa” (BS)